5 Kekurangan Metode Pengasinan Untuk Pengawetan Ikan

By. Nevanda - 30 Jun 2023

Bagikan:
img

kateringmakanan.co.id - Mengasinkan ikan adalah metode pengawetan ikan tradisional yang telah digunakan selama berabad-abad. Metode ini melibatkan pelapisan ikan dengan garam, yang membantu mengeluarkan kelembapan dan menghambat pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan pembusukan.

 

Namun, metode pengasinan ikan juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:


1.    Proses pengeringan yang memakan waktu
Pengasinan ikan melibatkan pengeringan ikan secara alami atau menggunakan peralatan seperti pengering atau oven khusus. Metode pengeringan alami membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung pada ukuran ikan dan kondisi lingkungan. Hal ini bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Pengeringan dengan menggunakan peralatan khusus juga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode pengawetan lainnya.

 

Baca juga: Beginilah Proses Pengalengan Ikan Sarden


2.    Pengaruh terhadap tekstur dan rasa
Proses pengeringan ikan dapat mengubah tekstur dan rasa ikan. Ikan yang dikeringkan cenderung menjadi lebih keras dan memiliki tekstur yang berbeda dibandingkan dengan ikan segar. Rasa ikan juga dapat berubah, menjadi lebih kuat dan terkadang memiliki rasa yang lebih asin. Beberapa orang mungkin tidak menyukai perubahan ini dalam karakteristik ikan.


3.    Keterbatasan dalam penyimpanan
Ikan yang telah dikeringkan memiliki umur simpan yang lebih pendek dibandingkan dengan ikan kalengan atau ikan beku. Meskipun dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama jika disimpan dengan benar, ikan kering rentan terhadap kerusakan akibat kelembaban, udara, atau serangan serangga. Oleh karena itu, perlu menjaga kondisi penyimpanan yang tepat agar ikan kering tetap segar dan tahan lama.

 

Baca juga: 5 Kelebihan Metode Pengasinan Untuk Pengawetan Ikan


4.    Kerentanan terhadap kontaminasi
Selama proses pengeringan, kelembaban dihilangkan dari ikan, membuatnya rentan terhadap kontaminasi jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Kontaminasi oleh mikroorganisme atau serangga dapat terjadi jika sanitasi dan kebersihan tidak dijaga dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa proses pengeringan dilakukan dalam lingkungan yang bersih dan higienis.


5.    Keterbatasan variasi ikan yang cocok
Tidak semua jenis ikan cocok untuk pengasinan. Beberapa jenis ikan mungkin memiliki kadar lemak yang tinggi atau karakteristik tekstur yang tidak cocok untuk pengeringan. Ikan dengan kadar lemak yang tinggi cenderung lebih rentan terhadap kerusakan oksidatif dan pembusukan selama proses pengeringan.

 

Meskipun memiliki kekurangan tersebut, pengasinan ikan masih digunakan secara luas karena memiliki kelebihan tertentu, seperti mempertahankan nutrisi ikan dan memberikan keawetan yang baik. Namun, penting untuk memperhatikan kondisi sanitasi, kualitas ikan yang digunakan, dan kondisi penyimpanan agar hasil pengasinan ikan tetap aman dan berkualitas.

 

Baca juga: 9 Resep Olahan Bakso Ayam yang Enak dan Gurih




Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp