Perubahan Nutrisi pada Ikan Asap

By. Nevanda - 14 Sep 2023

Bagikan:
img

kateringmakanan.co.id - Ikan asap tradisi kuliner yang digemari di seluruh dunia. Memahami perubahan nutrisi yang terjadi selama proses pengasapan dapat membantu Anda membuat pilihan yang tepat untuk memasukkan ikan asap ke dalam menu makanan Anda. Baik Anda menikmatinya sesekali sebagai camilan maupun menikmatinya secara teratur sebagai lauk makan, ikan asap dapat menjadi tambahan yang lezat dan bergizi untuk rencana makan yang seimbang. 


Di luar rasa yang kaya dan berasap, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana proses pengawetan tradisional ini memengaruhi profil nutrisi ikan? Berikut ini sedikit penjelasan mengenai bagaimana keadaan nutrisi ikan yang telah mengalami proses pengasapan:


1. Pengawetan dan Pemecahan Protein
Pengasapan membantu menjaga kandungan protein dalam ikan. Panas dan asap bertindak sebagai pengawet alami, menghambat pertumbuhan bakteri dan aktivitas enzimatik yang menyebabkan degradasi protein. Ini berarti ikan asap mempertahankan sebagian besar kandungan proteinnya. Namun, selama proses pengasapan, beberapa denaturasi dan koagulasi protein dapat terjadi, mengubah tekstur dan struktur ikan. Perubahan ini berkontribusi pada karakteristik daging ikan asap.

 

Baca juga: Manfaat Rutin Makan Ikan selama Masa Kehamilan


2. Peningkatan Kandungan Lemak dan Rasa
Salah satu perubahan yang paling mencolok pada ikan asap adalah konsentrasi rasa. Pengasapan mengurangi kandungan air dalam ikan, sehingga meningkatkan rasanya. Kandungan lemak tetap relatif stabil, tetapi rasa yang terkonsentrasi dapat memberikan kesan lebih kaya.Lemak pada ikan terutama terdiri dari asam lemak omega-3 yang sehat, yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan otak. Pengasapan tidak mengubah kandungan omega-3 secara signifikan, menjadikan ikan asap sebagai sumber asam lemak esensial yang bergizi.


3. Kadar Natrium 
Dalam proses pengasapan, ikan asap sering kali diasinkan atau diawetkan dengan cara dikeringkan sebelum diasapi. Langkah ini memasukkan garam (natrium klorida) ke dalam ikan untuk meningkatkan rasa dan pengawetan. Akibatnya, ikan asap cenderung memiliki kandungan natrium yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan segar. Meskipun natrium adalah nutrisi penting, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya, jadi penting untuk memantau asupan natrium Anda, terutama jika Anda memiliki pantangan makanan atau masalah kesehatan.

 

Baca juga: 10 Cara Memasak Ikan Teri ke dalam Berbagai Hidangan


4. Hilangnya Konsentrasi Air dan Nutrisi
Proses pengasapan menyebabkan hilangnya air dari ikan, yang menyebabkan konsentrasi nutrisi. Ini berarti bahwa ikan asap sering kali mengandung lebih banyak nutrisi daripada ikan segar. Nutrisi seperti vitamin dan mineral seperti vitamin B, selenium, dan kalium, yang semuanya berperan penting dalam menjaga kesehatan.


5. Potensi Kerugian: Garam, Asap, dan Produk Sampingan
Meskipun ikan asap menawarkan banyak manfaat gizi, penting untuk mengetahui potensi kerugiannya. Kandungan natrium yang lebih tinggi, seperti yang disebutkan sebelumnya, dapat menjadi masalah bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu. Selain itu, proses pengasapan dapat menghasilkan senyawa tertentu yang disebut polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) dan heterocyclic amines (HCA), yang dikaitkan dengan risiko kanker ketika dikonsumsi dalam jumlah besar.

 

Seperti halnya makanan apa pun, konsumsi dalam jumlah sedang dan bijaksana adalah kunci untuk mendapatkan manfaatnya sekaligus meminimalkan potensi kerugiannya.

 

Baca juga: Menjelajahi Manfaat Kesehatan dari Pola Makan Pescatarian




Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp